MAKALAH
TRADISI
MELAYU
CORAK
DAN RAGI DALAM KEBUDAYAAN MELAYU
Dosem
pembimbing :Tety kurmalasari, M.Sc

Di
susun oleh
Nama :Ratna Sari
Nim :130388201089
Jurusan :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGRI MARITIM RAJA ALI HAJI
2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...2
DAFTAR ISI.........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..3
A.Latar belakang…………………………………………………………………..3
B.Rumusan masalah…………………………………………………………….….3
C.Tujuan ……………………………………………………………………….….3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A.Pengertian corak……………………………………………………………...…4
B.Sumber corak…………………………………………………………………...4
C.Nama-nama corak…………………………………………………………….4-6
D.Mana dan falsafah corak………………………………………………..……..7-9
E.jenis-jenis corak……………………………………………………..……...10-12
BAB III PENUTUP………………………………………………….……..…..13
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
KATA
PEGANTAR
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah
SWT,atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul CORAK DAN RAGI DALAM KEBUDAYAAN MELAYU.
penyusunan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Tradisi Melayu.
Dalam
Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada dosen pembimbing yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Tanjung pinang,13 juni 2014
Ratna sari
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap kelompok masyarakat memiliki ragam corak
danragam hias,termasuk corak dan ragi tenunan,uiran anyaman dan aaksesoris
lainnya.Bahkan ada diantara corak tersebut yang demikian kokohnya mempengaruhi
budaya tempatan sehingga menjadi semacam jatidiri masyarakatnya.
Masyarakat
melayu riau pun memiliki beraneka ragam corak dasar yang sejak ratusan tahun
silam menjadi bagian dari khazanah budayanya.Sebagian dari corak-corak itu
dikekalkan dalam bentuk ukiran (kayu,perunggu,emas,perak dan suasa).Sebagian
lainnya dalam bentuk tenunan kain(tenun Siak,tenun Bukitbatu,tenun Daik Lingga,tenun
Pelalawan dan tenun Indragiri)dan ada juga dalam bentuk sulaman,tekat dan
suji.Selain dalam bentuk anyaman (pandan,rotan dan akar-akaran).Dahulu alat dan
perlengkapan rumah tangga ,peralatan bertani,menangkap ikan,berburu apalagi
ragam hias lazimnya memakai corak tradisional yang diwarisi secara turun
temurun.
Pewarisan
pengetahuan dan kemahiran membuat serta pemanfaatan corak itu dilakukan dengan
pelatihan tradisional hamper dalam setiap rumah tangga.
Bagi
orang Melayu Riau corak tak menjadi hiasan belaka,tetapi juga di jadikan
lambing yang mengandung makna dan falsafah tertentu yang sarat akan nilai luhur budaya tempatan.
Masyarakat
Melayu Riau adalah masyarakat yang majemuk dengan kebudayaan yang majemuk
pula.Walaupun demikian,masyarakat Melayu Riau dengan latar belakang sejarah
puluhan kerajaan memiliki kesamaan yang mendasar yaitu mengacu kepada ajaran
agama islam.
Setelah
kerajaan Melau hilang,upacara adat dan tradisi menjadi pudar bahkan nyaris
lesap.Banyak benda budaya dan tradisi itu hilang dari peredarn dan akhirnya lesap sama sekali.
B.Rumusan masalah
1. Pengertian
corak
2. Apa
saja sumbercorak
3. Bagaimana
upaya melestarikan tenun melayu
C.Tujuan
1. Mengetahui
makna dan falsafah dari suatu coarak
2. Mengetahui
berbagai macam corak
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
CORAK
Dalam tradisi Melayu Riau motif atau pola lazimnya
disebut corak,ragi,bentu dasar,acuan induk,bentuk asal atau gambar asal.sebutan
lain umumnya adalah contoh hiasanatau bentuk hiasan.Pemakain kata hiasan mengacu kepada saalh satu fungsi motif
sebagai unsure hiasan,sedangkan benda yang menjadi hiasan itu disebut perhiasan
dalam arti luas.
SUMBER CORAK
Corak dasar Melayu Riau umumnya bersumber dari alam
yakni flora,fauna dan benda-benda angkasa.Direka-reka dalam bentuk tertentu,baik
menurut bentuk asalnya seperti bunga kundur,bunga hutan,maupun bentuk asalnya yang sudah di abstrakkan atau
dimodifikasi sehigga menampakkan wujud asalnya,tetapi hanya menggunakan namanya
saja seperti itik pulang petang,semut beriring dan lebah bergantung.
Corak yang banyak dipakai adalah bersumber pada
tumbuh-tumbahan (flora).Orang Melayu umumnya beragama islam sehingga corak
hewan (fauna) dikahwatirkan menjerumus kepada hal-hal yang berbau “kehalalan”.
Ada pula corak yang bersumber dari bentuk tertenu
yakni wajik,lingkara,kubus,segi dan lain-lain.Di samping itu ada juga corak
kaligrafi yang diambil dari Alquran.
Sejarah Riau juga mancatat bahwa kawasan ini tumpuan
pertemuan niaga antara bangsa sejak
ratusan tahun yang lalu.Oleh sebab itu,berbagai unsur budaya luar turut
masuk,yang sebagian diserap oleh masyarakat setempat.Unsur Melayu Riau yang
mirip dengan corak dari Cina,India,Eropa,Arab dan sebagiannya.
Dalam tradisi Melayu Riau ,corak dasar itu
dikembangkan lagu dengan beragam variasi sehingga membentuk suatu perpaduan
yang serasi.Corak pucuk rebung,misalnya berkembangkan menjadi dua puluh delapan
bentuk .
Selain khazanah corak Melayu Riau,juga menunjukkan
tingginya daya karsa,cipta dan karya atau kreatifitas masyarakat Melau Riau
dalam berseni budaya.
NAMA-NAMA CORAK
Corak
dari tumbuh-tumbuhan
Bunga
Corak bunga
relative banyak.Diantaranya bunga bakung,bunga melati,bunga kundur,bunga
mentimun,bunga hutan,bunga kiambang,bunga cengkih,bunga setanam,bunga
serangkai,bunga berseluk,bunga bersanggit,bunga sejurai,bunga kembar,bunga
tunggal,kembang selari,bubga-bungaan dan lainnya.
Kuntum
Antara
lain kuntum tak jadi,kuntum merekah,kuntum serangkai,kuntum bersanding,kuntum
kembar,kuntum berjurai,kuntum berjurai,kuntum standing,kuntum tak sudah dan
sebagainya.
Daun
Antara
lain ialah daun bersusun,daun sirih,daun keladi,daun bersanggit,daun
bunga,susun sirih pengantin,susun sirih sekawan,daun berseluk dan lain-lainnya.
Buah
Diantarnya ialah
tampuk manggis,buah hutan,buah delima,buah anggur,buah
setangkai,pinang,pisang,delima merdeka dan lain-lainnya.
Akar
–akaran
Kaluk
pakis dan kaluk paku,akar begelut,akar berlilit,akar berpilin,akar
berjuntai,akar-akaran boleh rotan,pucuk rebung dan sebagainya.
Corak
dari hewan
Jenis
unggas
Seperti
itik dan itik pulang petang,ayam jantan.ayam jantan bersabung,burung
punai,burungbangau,burung serindit,burung balam atau balam dua setengger burung
kurau,kurau mengigal,garuda menyambar,burung merak,merak sepasang dan lainnya.
Jenis
hewan melata
Ular
melingkar atau ular tidur,naga-nagaan,naga bersambung,naga berjuang,naga
bertangkup dan sebagainya.
Jenis
hewan buas
Corak jenis
hewan buas ialah singa dan harimau jantan.
Jenis
serangga
Antara lain
semut beriring,lebah bergantung atau lebah bergayut,kupu-kupu sepasang,belalang
rusa dan sebagainya,
Jenis
hewan air
Lazimnya
mengambil jenis ikan dan sedikit sekali jenis yang lain.motif ikan lazimnya di
sebut dengan ikan-ikan denhan variasi ikan bergelut,ikan sekawan,ketam-ketam
atau siangkak hanyut dan lain-lain.
Coark
dal jenis benda angkasa juga terdapat dalam ragam hias Melayu Riau.Diantaranya
adalah bula penuh,bulan sabit,bula temaran,bintang-bintang,bintang
bertabur,bintang bersusun,bintang lima,bintag tujuh,bintang tiga,bintang
meninggi hari,bintang pagi,awan larat,awan bergelut dan sebagainya.
Corak
dari bentuk tertentu
Corak
Melayu Riau dari bentuk-bentuk tertentu antara lain,ialah segi penjuru empat,segi
lima,segi delapan,segi tiga,segi panjang,bulat penuh,bujur telur,lengkung anak
bulan,lentik bersusun dan lainnya.
Corak
kaligrafi
Corak yang bersifat kaligrafi pada umumnya mengacu
kepada kaligrafi yang ada,yakni di ambil dari kitab suci Alquran.
MAKNA
DAN FALSAFAH CORAK
Setiap
corak ragam Melayu Riaumengandung makna dan falsafah tertentu.Nilainya mengacu
kepada sifat asal dari suatu benda atau makhluk yang dijadikan corak,yang
dipadukan dengan nilai kepercayaan dan dan buda tempatan,kemudian disamaikan
dengan nilai luhur agama islam.Dengan mengacu kepada nilai luhur yang terkandung
dalam corak itulah,adat resam tempatan mengatur pemakain dan penempatannya.
Orang
tua-tua menjelaskan bahwa kearifan orang melayu menyimak alam sekitarnya
memberikan mereka peluang besar dalam memilih atau menciptakan corak.
Dahulu
setiap perajin diharuskan untuk memahami makna dan falsafah yang terkandung
dalam setiap corak.Adanya makna dan falsafah dalam setiap corak menyebabkan
corak itu kadang kala berfungsi ganda,yakni sebagi hiasan untuk penyebarluasan
tunjuk ajar dan sebagai penolak bala atau pembawa berkat.Secara umum,nilai
hakiki yang terdapat dalam corak Melayu
sebagai berikut.
Nilai
ketaqwaan kepada allah
Karena
orang Melayu Riau adalah penganut islam,nilai-nilai islam itu banyak
mempengaruhi nilai budaya mereka,terkenal nilai-nilai ragam hiasnya .Di dalam
ungkapan adat dikatakan ,”Berpijak pada Yang Satu” atau “Hidup berselimut
adat,mati berkafan iman”.Nilai ketaqwaan ini ,antara lain dapat disimak pada
corak bulan sabit,bintang-bintang dan lainnya.
Nilai
kerukunan
Orang Melayu
amatlah tinggi menjunjung kerukunan hidup,baik dalam kehidupan berumah
tangga,bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.Nilai ini tersimpul dalam corak
dalam dua setengger(lambang kerukunan suami istri dan keluarga),agar
berpilan,sirih bersusun,kembang setanam dan lainnya.
Kerukunan
hidup baru terwujud apabila dilandasi oleh rasa persatuan dan kesatuan dan
bergotong royong dan timbang rasa yang tinggi.Hal itu berbuhul dalam
ungkapan”senasip dan sepenanggungan,seaib dan semalu” sehingga “Yng berat sama
dipikul,yang ringan sama dijinjing”atau katakan “kelaut sama berbasah,kedarat
sama berkering”,”mendapat sama berlaba ,hilang sama nerugi”.Nilai ini dapat
ditemui dalam corak semut beriring,itik pulang petang,bunga berseluk daun,ikan
sekawan dan lainnya.
Bagi
Orang Melayu Riau,persatuan dan kesatuan yamng lazim disebut “Persebatian Iman”
amatlah di utamakan.Rasa ini pula yang mengekalkan tali persaudaraan,baik antar
sesama masyarakat Melayu maupun dengan masyarakat pendatanng.Landasan inilah
yang menyebabkan orang Melayu selalu menerima siapapun yang datang ke merelka
dengan muka yang jernih dan hati yamg bersih.Keterbukaan itulah yang lambat
laun melahirkan masyarakat Melayu yang majemuk dengan kebudayaan yang majemuk
pula.
Nilai
kearifan
Sifat arif atau
bijaksana menjadi salah satu landasan sifat orang Melayu.Arif dalm menyiamak
dan bijaksana dalam bertindak telah dibakukan dalam ungkapan adat”arif menyimak
kabar burung,bijak laku dalam bertindak”.Nilai itu terpateri di dalam motif
burung serindit yang dimitoskan sebagai lambing kearifan dan kebijaksanaan
orang Melayu.
Nilai
kepahlawanan
Orang Melayu
Riau menjunjung tinggi nilai-nilai kepahlawanan sebagaimana disampaikan dalam
ungkapan”esa hilang dua terbilang ,tak Melayu hilang di bumi”.Nilai itu
dipahatkan kedalam motif naga berjuang,naga bertangkup,garuda menyambar,ayam
jantan dan lainnya.
Corak
yang mengandung lambang kepahlawanan itu,selain dijafikan hiasan bangunan,lazim
pula di pakaikan pada benda-benda kerajaan,alat perlengkapan upacara
adat,senjata dan sebagainya.Orang tua –tua mengatakan bahwa bahwa motif yang
mengandung nilai kepahlawanan mengandung dapat pula memberikan”perangsang
semangat”atau mendorong tumbuhnya keberanian seseorang dalam menghadapi musuh.
Nilai
kasih sayang
Bunga dan kuntum
selalu menjadi lambang kasih sayang,kesucian,ketulusan dan dan kehalusan budi
pekerti,persahabatan dan persaudaraan.Orang tua-tua mengatakan”gambar bunga dan
kuntum menjadi’mahkota’dalam hiasan”
Nilai
kesuburan
Kesuburan
mengandung makna kemakmuran hidup lahiriah dan batiniah.Murah rezeki dan
berkembang usaha,yang ujungnya mewujudkan kehidupan yang aman,damai,sejahtera
dan bahagia.
Nilai
tahu diri
Sifat
tahu diri sangatlah penting.sesuai dengan ungkapan “tahu diri dengan
perinya,tahu duduk dengan tegaknya,tahu alur dengan patutnya”
Nilai
tanggung jawab
Sifat bertanggung jawab menjadi idaman sertiap orang
melayu.
Budaya
melayu amat sebati dengan ajaran islam,repatri pula dalam corak seperti bentuk
segi empat dikaikan dengan sahabat nabi Muhammad yang berempat,nentu segi lima
dikaitkan dengan rukun islam yang lima,segi enam dikaitkan dengan rukun
iman,bentuk wajik dikaitkan dengan sifat Allah yang maha pemurah,bulat maha
mengetahui dan pengausa alam semesta dan sebagainya.
JENIS-JENIS
CORAK
1)KUNTUM
BERSANDING
Corak
dasar :kuntum bersanding
Variasi :kuntum berlenggak
Filosofi :kalau memakai kuntum bersanding
Segala bala akan
tertinding
Sengketa usai dalam
berunding
Duduk setara tegak
bersanding
2)BUNGA JERUJU
Corak
dasar :Bunga jeruju
Variasi :Kuntum bersanding dua
Filosofi :Kalau memakai bunga jeruju
Mendapat
jodoh sa sejudu
Niat
Kabul sampailah tuju
Kasih
bertambah sayang terpadu
3)AYAM-AYAMAN
Corak
dasar :ayam-ayaman
Variasi :Ayam berpandan bunga
Filosofi :Hiasan yam berpandan bunga
Dari dahulu di pakai
orang
Luar dalam sam sekata
Hati yang pilu menjadi
senang
CONTOH
KAIN
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perajin masa kini
sebagian besar kini hanya mewarisi corak-corak yang tersisa ,yang jumlahnya
terbatas,sehingga mereka belum berpeluang mengenal dan memghayati corak asal.
Kenyataan
itu menyebabkan perkembangannya hanya tertumpu kepada beberapa corak saja
sehingga menimbulkan kesan monoton dan kurang bervariasi.ujungnya menjenuhkan
orang dan dianggap “ketinggalan zaman”.
DAFTAR
PUSTAKA
Corak dan Ragi TENUN MELAYU RIAU Abdul Malik dkk.