Jumat, 27 Juni 2014




MAKALAH
TRADISI MELAYU

CORAK DAN RAGI DALAM KEBUDAYAAN MELAYU
            Dosem pembimbing      :Tety kurmalasari, M.Sc


Di susun oleh
Nama         :Ratna Sari
Nim            :130388201089
Jurusan      :Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI MARITIM RAJA ALI HAJI
2014



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...2
DAFTAR ISI.........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..3
A.Latar belakang…………………………………………………………………..3
B.Rumusan masalah…………………………………………………………….….3
C.Tujuan ……………………………………………………………………….….3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A.Pengertian corak……………………………………………………………...…4
B.Sumber corak…………………………………………………………………...4
C.Nama-nama corak…………………………………………………………….4-6
D.Mana dan falsafah corak………………………………………………..……..7-9
E.jenis-jenis corak……………………………………………………..……...10-12
BAB III PENUTUP………………………………………………….……..…..13
Kesimpulan 
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14






KATA PEGANTAR
 Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul CORAK DAN RAGI DALAM KEBUDAYAAN MELAYU.
penyusunan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Tradisi Melayu.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada dosen pembimbing yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
                                                                                                                                 



Tanjung pinang,13 juni  2014

Ratna sari  









BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap kelompok masyarakat memiliki ragam corak danragam hias,termasuk corak dan ragi tenunan,uiran anyaman dan aaksesoris lainnya.Bahkan ada diantara corak tersebut yang demikian kokohnya mempengaruhi budaya tempatan sehingga menjadi semacam jatidiri masyarakatnya.
            Masyarakat melayu riau pun memiliki beraneka ragam corak dasar yang sejak ratusan tahun silam menjadi bagian dari khazanah budayanya.Sebagian dari corak-corak itu dikekalkan dalam bentuk ukiran (kayu,perunggu,emas,perak dan suasa).Sebagian lainnya dalam bentuk tenunan kain(tenun Siak,tenun Bukitbatu,tenun Daik Lingga,tenun Pelalawan dan tenun Indragiri)dan ada juga dalam bentuk sulaman,tekat dan suji.Selain dalam bentuk anyaman (pandan,rotan dan akar-akaran).Dahulu alat dan perlengkapan rumah tangga ,peralatan bertani,menangkap ikan,berburu apalagi ragam hias lazimnya memakai corak tradisional yang diwarisi secara turun temurun.
            Pewarisan pengetahuan dan kemahiran membuat serta pemanfaatan corak itu dilakukan dengan pelatihan tradisional hamper dalam setiap rumah tangga.
            Bagi orang Melayu Riau corak tak menjadi hiasan belaka,tetapi juga di jadikan lambing yang mengandung makna dan falsafah tertentu  yang sarat akan nilai luhur budaya tempatan.
            Masyarakat Melayu Riau adalah masyarakat yang majemuk dengan kebudayaan yang majemuk pula.Walaupun demikian,masyarakat Melayu Riau dengan latar belakang sejarah puluhan kerajaan memiliki kesamaan yang mendasar yaitu mengacu kepada ajaran agama islam.
            Setelah kerajaan Melau hilang,upacara adat dan tradisi menjadi pudar bahkan nyaris lesap.Banyak benda budaya dan tradisi itu hilang dari peredarn dan  akhirnya lesap sama sekali.
             B.Rumusan masalah
1.      Pengertian corak
2.      Apa saja sumbercorak
3.      Bagaimana upaya melestarikan tenun melayu
C.Tujuan
1.      Mengetahui makna dan falsafah dari suatu coarak
2.      Mengetahui berbagai macam corak

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN CORAK
Dalam tradisi Melayu Riau motif atau pola lazimnya disebut corak,ragi,bentu dasar,acuan induk,bentuk asal atau gambar asal.sebutan lain umumnya adalah contoh hiasanatau bentuk hiasan.Pemakain kata hiasan  mengacu kepada saalh satu fungsi motif sebagai unsure hiasan,sedangkan benda yang menjadi hiasan itu disebut perhiasan dalam arti luas.
            SUMBER CORAK
Corak dasar Melayu Riau umumnya bersumber dari alam yakni flora,fauna dan benda-benda angkasa.Direka-reka dalam bentuk tertentu,baik menurut bentuk asalnya seperti bunga kundur,bunga hutan,maupun  bentuk asalnya yang sudah di abstrakkan atau dimodifikasi sehigga menampakkan wujud asalnya,tetapi hanya menggunakan namanya saja seperti itik pulang petang,semut beriring dan lebah bergantung.
Corak yang banyak dipakai adalah bersumber pada tumbuh-tumbahan (flora).Orang Melayu umumnya beragama islam sehingga corak hewan (fauna) dikahwatirkan menjerumus kepada hal-hal yang berbau “kehalalan”.
Ada pula corak yang bersumber dari bentuk tertenu yakni wajik,lingkara,kubus,segi dan lain-lain.Di samping itu ada juga corak kaligrafi yang diambil dari Alquran.
Sejarah Riau juga mancatat bahwa kawasan ini tumpuan pertemuan niaga  antara bangsa sejak ratusan tahun yang lalu.Oleh sebab itu,berbagai unsur budaya luar turut masuk,yang sebagian diserap oleh masyarakat setempat.Unsur Melayu Riau yang mirip dengan corak dari Cina,India,Eropa,Arab dan sebagiannya.
Dalam tradisi Melayu Riau ,corak dasar itu dikembangkan lagu dengan beragam variasi sehingga membentuk suatu perpaduan yang serasi.Corak pucuk rebung,misalnya berkembangkan menjadi dua puluh delapan bentuk .
Selain khazanah corak Melayu Riau,juga menunjukkan tingginya daya karsa,cipta dan karya atau kreatifitas masyarakat Melau Riau dalam berseni budaya.
           



NAMA-NAMA CORAK
Corak dari tumbuh-tumbuhan
Bunga
            Corak bunga relative banyak.Diantaranya bunga bakung,bunga melati,bunga kundur,bunga mentimun,bunga hutan,bunga kiambang,bunga cengkih,bunga setanam,bunga serangkai,bunga berseluk,bunga bersanggit,bunga sejurai,bunga kembar,bunga tunggal,kembang selari,bubga-bungaan dan lainnya.
Kuntum
            Antara lain kuntum tak jadi,kuntum merekah,kuntum serangkai,kuntum bersanding,kuntum kembar,kuntum berjurai,kuntum berjurai,kuntum standing,kuntum tak sudah dan sebagainya.
Daun
            Antara lain ialah daun bersusun,daun sirih,daun keladi,daun bersanggit,daun bunga,susun sirih pengantin,susun sirih sekawan,daun berseluk dan lain-lainnya.
Buah
            Diantarnya ialah tampuk manggis,buah hutan,buah delima,buah anggur,buah setangkai,pinang,pisang,delima merdeka dan lain-lainnya.
Akar –akaran
            Kaluk pakis dan kaluk paku,akar begelut,akar berlilit,akar berpilin,akar berjuntai,akar-akaran boleh rotan,pucuk rebung dan sebagainya.
Corak dari hewan
Jenis unggas
            Seperti itik dan itik pulang petang,ayam jantan.ayam jantan bersabung,burung punai,burungbangau,burung serindit,burung balam atau balam dua setengger burung kurau,kurau mengigal,garuda menyambar,burung merak,merak sepasang dan lainnya.
Jenis hewan melata
            Ular melingkar atau ular tidur,naga-nagaan,naga bersambung,naga berjuang,naga bertangkup dan sebagainya.
Jenis hewan buas
            Corak jenis hewan buas ialah singa dan harimau jantan.
Jenis serangga
            Antara lain semut beriring,lebah bergantung atau lebah bergayut,kupu-kupu sepasang,belalang rusa dan sebagainya,
Jenis hewan air
            Lazimnya mengambil jenis ikan dan sedikit sekali jenis yang lain.motif ikan lazimnya di sebut dengan ikan-ikan denhan variasi ikan bergelut,ikan sekawan,ketam-ketam atau siangkak hanyut dan lain-lain.

            Coark dal jenis benda angkasa juga terdapat dalam ragam hias Melayu Riau.Diantaranya adalah bula penuh,bulan sabit,bula temaran,bintang-bintang,bintang bertabur,bintang bersusun,bintang lima,bintag tujuh,bintang tiga,bintang meninggi hari,bintang pagi,awan larat,awan bergelut dan sebagainya.
Corak dari bentuk tertentu
            Corak Melayu Riau dari bentuk-bentuk tertentu antara lain,ialah segi penjuru empat,segi lima,segi delapan,segi tiga,segi panjang,bulat penuh,bujur telur,lengkung anak bulan,lentik bersusun dan lainnya.
Corak kaligrafi
Corak yang bersifat kaligrafi pada umumnya mengacu kepada kaligrafi yang ada,yakni di ambil dari kitab suci Alquran.








MAKNA DAN FALSAFAH CORAK
            Setiap corak ragam Melayu Riaumengandung makna dan falsafah tertentu.Nilainya mengacu kepada sifat asal dari suatu benda atau makhluk yang dijadikan corak,yang dipadukan dengan nilai kepercayaan dan dan buda tempatan,kemudian disamaikan dengan nilai luhur agama islam.Dengan mengacu kepada nilai luhur yang terkandung dalam corak itulah,adat resam tempatan mengatur pemakain dan penempatannya.
            Orang tua-tua menjelaskan bahwa kearifan orang melayu menyimak alam sekitarnya memberikan mereka peluang besar dalam memilih atau menciptakan corak.
            Dahulu setiap perajin diharuskan untuk memahami makna dan falsafah yang terkandung dalam setiap corak.Adanya makna dan falsafah dalam setiap corak menyebabkan corak itu kadang kala berfungsi ganda,yakni sebagi hiasan untuk penyebarluasan tunjuk ajar dan sebagai penolak bala atau pembawa berkat.Secara umum,nilai hakiki yang terdapat  dalam corak Melayu sebagai berikut.
Nilai ketaqwaan kepada allah
            Karena orang Melayu Riau adalah penganut islam,nilai-nilai islam itu banyak mempengaruhi nilai budaya mereka,terkenal nilai-nilai ragam hiasnya .Di dalam ungkapan adat dikatakan ,”Berpijak pada Yang Satu” atau “Hidup berselimut adat,mati berkafan iman”.Nilai ketaqwaan ini ,antara lain dapat disimak pada corak bulan sabit,bintang-bintang dan lainnya.
Nilai kerukunan
            Orang Melayu amatlah tinggi menjunjung kerukunan hidup,baik dalam kehidupan berumah tangga,bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.Nilai ini tersimpul dalam corak dalam dua setengger(lambang kerukunan suami istri dan keluarga),agar berpilan,sirih bersusun,kembang setanam dan lainnya.
            Kerukunan hidup baru terwujud apabila dilandasi oleh rasa persatuan dan kesatuan dan bergotong royong dan timbang rasa yang tinggi.Hal itu berbuhul dalam ungkapan”senasip dan sepenanggungan,seaib dan semalu” sehingga “Yng berat sama dipikul,yang ringan sama dijinjing”atau katakan “kelaut sama berbasah,kedarat sama berkering”,”mendapat sama berlaba ,hilang sama nerugi”.Nilai ini dapat ditemui dalam corak semut beriring,itik pulang petang,bunga berseluk daun,ikan sekawan dan lainnya.
            Bagi Orang Melayu Riau,persatuan dan kesatuan yamng lazim disebut “Persebatian Iman” amatlah di utamakan.Rasa ini pula yang mengekalkan tali persaudaraan,baik antar sesama masyarakat Melayu maupun dengan masyarakat pendatanng.Landasan inilah yang menyebabkan orang Melayu selalu menerima siapapun yang datang ke merelka dengan muka yang jernih dan hati yamg bersih.Keterbukaan itulah yang lambat laun melahirkan masyarakat Melayu yang majemuk dengan kebudayaan yang majemuk pula.
Nilai kearifan
Sifat arif atau bijaksana menjadi salah satu landasan sifat orang Melayu.Arif dalm menyiamak dan bijaksana dalam bertindak telah dibakukan dalam ungkapan adat”arif menyimak kabar burung,bijak laku dalam bertindak”.Nilai itu terpateri di dalam motif burung serindit yang dimitoskan sebagai lambing kearifan dan kebijaksanaan orang Melayu.
Nilai kepahlawanan
            Orang Melayu Riau menjunjung tinggi nilai-nilai kepahlawanan sebagaimana disampaikan dalam ungkapan”esa hilang dua terbilang ,tak Melayu hilang di bumi”.Nilai itu dipahatkan kedalam motif naga berjuang,naga bertangkup,garuda menyambar,ayam jantan dan lainnya.
            Corak yang mengandung lambang kepahlawanan itu,selain dijafikan hiasan bangunan,lazim pula di pakaikan pada benda-benda kerajaan,alat perlengkapan upacara adat,senjata dan sebagainya.Orang tua –tua mengatakan bahwa bahwa motif yang mengandung nilai kepahlawanan mengandung dapat pula memberikan”perangsang semangat”atau mendorong tumbuhnya keberanian seseorang dalam menghadapi musuh.
Nilai kasih sayang
            Bunga dan kuntum selalu menjadi lambang kasih sayang,kesucian,ketulusan dan dan kehalusan budi pekerti,persahabatan dan persaudaraan.Orang tua-tua mengatakan”gambar bunga dan kuntum menjadi’mahkota’dalam hiasan”
Nilai kesuburan
            Kesuburan mengandung makna kemakmuran hidup lahiriah dan batiniah.Murah rezeki dan berkembang usaha,yang ujungnya mewujudkan kehidupan yang aman,damai,sejahtera dan bahagia.
Nilai tahu diri
            Sifat tahu diri sangatlah penting.sesuai dengan ungkapan “tahu diri dengan perinya,tahu duduk dengan tegaknya,tahu alur dengan patutnya”
Nilai tanggung jawab
Sifat bertanggung jawab menjadi idaman sertiap orang melayu.
            Budaya melayu amat sebati dengan ajaran islam,repatri pula dalam corak seperti bentuk segi empat dikaikan dengan sahabat nabi Muhammad yang berempat,nentu segi lima dikaitkan dengan rukun islam yang lima,segi enam dikaitkan dengan rukun iman,bentuk wajik dikaitkan dengan sifat Allah yang maha pemurah,bulat maha mengetahui dan pengausa alam semesta dan sebagainya.



JENIS-JENIS CORAK

 
1)KUNTUM BERSANDING
 Corak dasar     :kuntum bersanding
Variasi             :kuntum berlenggak
Filosofi            :kalau memakai kuntum bersanding
                        Segala bala akan tertinding
                        Sengketa usai dalam berunding
                        Duduk setara tegak bersanding



 





2)BUNGA JERUJU
                                    Corak dasar     :Bunga jeruju
                                    Variasi             :Kuntum bersanding dua
                                    Filosofi            :Kalau memakai bunga jeruju
                                                            Mendapat jodoh sa sejudu
Niat Kabul sampailah tuju
Kasih bertambah sayang terpadu









3)AYAM-AYAMAN
Corak dasar     :ayam-ayaman
Variasi             :Ayam berpandan bunga
Filosofi            :Hiasan yam berpandan bunga
                        Dari dahulu di pakai orang
                        Luar dalam sam sekata
                        Hati yang pilu menjadi senang






           


CONTOH KAIN




























BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perajin masa kini sebagian besar kini hanya mewarisi corak-corak yang tersisa ,yang jumlahnya terbatas,sehingga mereka belum berpeluang mengenal dan memghayati corak asal.
            Kenyataan itu menyebabkan perkembangannya hanya tertumpu kepada beberapa corak saja sehingga menimbulkan kesan monoton dan kurang bervariasi.ujungnya menjenuhkan orang dan dianggap “ketinggalan zaman”.













 




DAFTAR PUSTAKA
Corak dan Ragi TENUN MELAYU RIAU Abdul Malik dkk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar